Senin, 29 April 2024

Breaking News

  • Besok, Kajati Riau Akmal Abbas, SH. MH Dianugerahi Gelar Adat Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri   ●   
  • Ketua Umum YLPI Riau Lantik Komisaris dan Direktur PT Uira Usaha Investasa   ●   
  • Dua Tahun Berjibaku Merawat Konstituen, Kunci Sukses Arif Eka Saputra Raih Suara Tertinggi DPD RI   ●   
  • Diduga Berkonspirasi Mengamankan Mafia Pailit, CERI Laporkan Oknum Jaksa Kejati Jatim ke Jaksa Agung   ●   
  • Idulfitri 1445 H, Pj Gubernur Riau Undang Masyarakat Silaturahmi ke Rumah Dinas   ●   
Tak Terduga, Menopause Bisa Picu Penyakit Berbahaya Ini
Rabu 11 Juli 2018, 09:51 WIB
ilustrasi

berazamcom - Perempuan bisa mengalami perubahan pada tubuhnya setelah mengalami menopause karena penurunan kadar hormon estrogen. Perubahan itu biasanya meliputi tubuh lebih mudah berkeringat, Miss V terasa kering, perubahan suasana hati, dan kesulitan tidur. Namun bisa juga terjadi perubahan lain yang kadang tidak diketahui.

Melansir Health, Rabu (11/7/2018), inilah perubahan yang bisa terjadi pasca menopause:

Pengeroposan tulang
Salah satu peran estrogen adalah untuk menghambat pemecahan tulang. Penurunan produksi estrogen selama pramenopause dan menopause dapat menyebabkan tulang keropos. Perempuan dapat kehilangan kepadatan tulang hingga 20% setelah menopause. Namun bukan berarti perempuan tersebut akan langsung mengalami osteoporosis karena banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Penurunan kognitif
Beberapa perempuan mengatakan dirinya memilikinya kabut otak seperti penyimpangan memori dan kesulitan menemukan kata yang tepat, selama dan setelah menopause. Tapi sebenarnya data yang menjelaskan kondisi ini belum cukup kuat. Tidak ada banyak data yang mendukung fakta jika fungsi kognitif dan demensia terkait dengan menopause alami. Namun bisa juga berkaitan dengan pengembangan penyakit demensia seperti Alzheimer. Sebab penurunan hormon estrogen membuat perempuan lebih rentan terkena penyakit.

Masalah kandung kemih
Selain mengalami Miss V menjadi kering, beberapa perempuan juga bisa mengalami perubahan kandung kemih pada saat menopause. Para ahli mengatakan perubahan kandung kemih dan genital serta gejala lainnya saat menopause berkaitan dengan sindrom genitourinari menopause atau GSM. Ada reseptor estrogen pada kandung kemih dan uretra yang membantu fungsi kandung kemih dan uretra. Penurunan estrogen membuat fungsi tersebut terganggu.

 Penyakit jantung
Risiko perempuan terkena penyakit jantung meningkat setelah menopause. Kemungkinan besar penurunan estrogen memainkan peran. Sebab hormon ini memberikan perlindungan terhadap jantung. Estrogen membantu menjaga pembuluh darah tetap lentur sehingga meminimalkan penyempitan dan meningkatkan sirkulasi darah. Walau begitu, bukan berarti menopause dapat langsung menyebabkan sakit jantung. Masih ada faktor lain yang berkontribusi seperti kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, dan pola hidup tidak sehat lainnya.



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top