Gatot Berharap Poros Baru, Mungkinkah?
Sabtu 04 Agustus 2018, 10:55 WIB
Gatot Nurmantyo
Jakarta, berazamcom - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo percaya akan ada poros ke tiga pada Pilpres 2019. Menurutnya, komunikasi politik antar partai di kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto masih cair.
"Pasti (poros baru), pasti, adanya poros baru sangat mungkin," ujar Gatot menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah XVIII di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Landungsari, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/8/2018).
Alasannya, Gatot melihat masih ada saling tarik menarik kepentingan antar partai. Setiap partai pasti memiliki calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
"Jadi pencalonan presiden ini semuanya masih cair. Logika manusia, bahwa saya ketua partai dan murni partai. Kemudian masing-masing ketua partai sudah mencalonkan sebagai presiden atau wakil presiden, atau menyiapkan calonnya. Logikanya, tidak mungkin ada peluang, kan," bebernya.
Sejauh ini kubu pendukung Jokowi disebut sudah mencapai kesepakatan sosok calon wakil presiden (Cawapres). Mereka bahkan sudah melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Jokowi baik antar para ketua umum maupun para sekjen.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan koalisi partai politik pendukung Jokowi sudah solid, yakni PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, dan Hanura. Semua ketua umum parpol ini juga sudah menyepakati satu nama cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
"Jadi tadi pembahasan terkait dengan isu-isu terkini dan terkait enam partai yang sudah mendukung Presiden. Pembicaraannya bulat, termasuk terkait dengan kesepakatan wapres," kata Airlangga saat ditemui seusai pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7).
Setelah mengundang ketua umum partai, Jokowi bertemu dengan 9 Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai pada Selasa (31/7) di Istana Bogor. Mereka adalah Hasto Kristiyanto (PDIP), Abdul Kadir Karding (PKB), Frederich Lodewijk Paulus (Golkar), Arsul Sani (PPP), Johnny G Plate (NasDem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan Verry Surya Hendrawan (PKPI).
Hari ini (4/8), mereka akan melangsungkan pertemuan yang kedua. Rencananya, pertemuan para Sekjen kedua akan membahas tim sukses.
"Struktur organisasi dan personel tim sukses," ujar Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Jumat (3/8).
Namun, koalisi Jokowi pun tidak lepas dari isu perpecahan. PKB, dikabarkan menjadi partai yang akan pergi jika Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak menjadi Cawapres.
Cak Imin rencananya akan mengumpulkan 50 kiai. Pertemuan itu dilakukan dalam rangka membahas mandat cawapres yang diberikan para ulama kepada Cak Imin.
Namun, isu keluarnya PKB dibantah Sekjen PKB Abdul Kadir Karding. Menurut Kadir, pengumpulan kiai bukanlah upaya untuk keluar dari koalisi.
"Ada mandat dari para kiai, yang besok saya dengar ada kiai-kiai mau datang ke PBNU kasih mandat soal Cak Imin. Kita usaha terus, waktu di Palembang, Cak Imin bilang 'soal pencalonan saya sebagai cawapres, itu saya serahkan ke Pak Jokowi', itu artinya keputusan politik sudah kita ambil," urainya.
Sementara itu, pada koalisi Prabowo masih belum menemukan titik temu. Prabowo pun menyampaikan pembahasan cawapres masih cair.
"Kita cair yang terbaik untuk semua ya," kata Prabowo di kediamannya, setelah bertemu Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Jumat (3/8).
Koalisi pendukung Prabowo bisa dibilang baru mendapat angin segar setelah Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dukungannya. Kekuatan mereka pun bertambah dan langsung melakukan pertemuan intensif sepekan ini.
Di tengah gencarnya pertemuan mereka, hasil polling internal Partai Demokrat di wilayah Jawa Timur ramai dibahas. Sebelumnya dalam survei itu menunjukkan kader akar rumput lebih memilih Jokowi di Jawa Timur.
"Kalau di Jawa Timur itu sebagian besar ke Pak Jokowi, nomor 2 ke Pak Prabowo itu pengurus. Itu sesuai dengan surat edaran DPP dalam rangka DPP ingin melihat sebetulnya pandangan pengurus sampai dengan kabupaten/kota," kata Ketua DPD Partai Golkar, Soekarwo di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/8) kemarin.
Karwo, dalam kesempatan berbeda, kemudian mengatakan bahwa putusan Demokrat dalam koalisi Prabowo belum final. Partai Demokrat belum melakukan rapat majelis tinggi partai.
"Belum, masih tahap 4, masih tahap 2 rapat, nanti akan diputus di majelis tinggi tanggal 4," kata Pakde Karwo di Surabaya, Jumat (3/8).
"Pasti (poros baru), pasti, adanya poros baru sangat mungkin," ujar Gatot menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah XVIII di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Landungsari, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/8/2018).
Alasannya, Gatot melihat masih ada saling tarik menarik kepentingan antar partai. Setiap partai pasti memiliki calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
"Jadi pencalonan presiden ini semuanya masih cair. Logika manusia, bahwa saya ketua partai dan murni partai. Kemudian masing-masing ketua partai sudah mencalonkan sebagai presiden atau wakil presiden, atau menyiapkan calonnya. Logikanya, tidak mungkin ada peluang, kan," bebernya.
Sejauh ini kubu pendukung Jokowi disebut sudah mencapai kesepakatan sosok calon wakil presiden (Cawapres). Mereka bahkan sudah melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Jokowi baik antar para ketua umum maupun para sekjen.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan koalisi partai politik pendukung Jokowi sudah solid, yakni PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, dan Hanura. Semua ketua umum parpol ini juga sudah menyepakati satu nama cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
"Jadi tadi pembahasan terkait dengan isu-isu terkini dan terkait enam partai yang sudah mendukung Presiden. Pembicaraannya bulat, termasuk terkait dengan kesepakatan wapres," kata Airlangga saat ditemui seusai pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7).
Setelah mengundang ketua umum partai, Jokowi bertemu dengan 9 Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai pada Selasa (31/7) di Istana Bogor. Mereka adalah Hasto Kristiyanto (PDIP), Abdul Kadir Karding (PKB), Frederich Lodewijk Paulus (Golkar), Arsul Sani (PPP), Johnny G Plate (NasDem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan Verry Surya Hendrawan (PKPI).
Hari ini (4/8), mereka akan melangsungkan pertemuan yang kedua. Rencananya, pertemuan para Sekjen kedua akan membahas tim sukses.
"Struktur organisasi dan personel tim sukses," ujar Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Jumat (3/8).
Namun, koalisi Jokowi pun tidak lepas dari isu perpecahan. PKB, dikabarkan menjadi partai yang akan pergi jika Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak menjadi Cawapres.
Cak Imin rencananya akan mengumpulkan 50 kiai. Pertemuan itu dilakukan dalam rangka membahas mandat cawapres yang diberikan para ulama kepada Cak Imin.
Namun, isu keluarnya PKB dibantah Sekjen PKB Abdul Kadir Karding. Menurut Kadir, pengumpulan kiai bukanlah upaya untuk keluar dari koalisi.
"Ada mandat dari para kiai, yang besok saya dengar ada kiai-kiai mau datang ke PBNU kasih mandat soal Cak Imin. Kita usaha terus, waktu di Palembang, Cak Imin bilang 'soal pencalonan saya sebagai cawapres, itu saya serahkan ke Pak Jokowi', itu artinya keputusan politik sudah kita ambil," urainya.
Sementara itu, pada koalisi Prabowo masih belum menemukan titik temu. Prabowo pun menyampaikan pembahasan cawapres masih cair.
"Kita cair yang terbaik untuk semua ya," kata Prabowo di kediamannya, setelah bertemu Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Jumat (3/8).
Koalisi pendukung Prabowo bisa dibilang baru mendapat angin segar setelah Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dukungannya. Kekuatan mereka pun bertambah dan langsung melakukan pertemuan intensif sepekan ini.
Di tengah gencarnya pertemuan mereka, hasil polling internal Partai Demokrat di wilayah Jawa Timur ramai dibahas. Sebelumnya dalam survei itu menunjukkan kader akar rumput lebih memilih Jokowi di Jawa Timur.
"Kalau di Jawa Timur itu sebagian besar ke Pak Jokowi, nomor 2 ke Pak Prabowo itu pengurus. Itu sesuai dengan surat edaran DPP dalam rangka DPP ingin melihat sebetulnya pandangan pengurus sampai dengan kabupaten/kota," kata Ketua DPD Partai Golkar, Soekarwo di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/8) kemarin.
Karwo, dalam kesempatan berbeda, kemudian mengatakan bahwa putusan Demokrat dalam koalisi Prabowo belum final. Partai Demokrat belum melakukan rapat majelis tinggi partai.
"Belum, masih tahap 4, masih tahap 2 rapat, nanti akan diputus di majelis tinggi tanggal 4," kata Pakde Karwo di Surabaya, Jumat (3/8).
Mungkinkah ada poros baru seperti harapan Gatot? *
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Sabtu 04 Mei 2024, 10:40 WIB
Bupati Zukri Misran Ngopi Sore Bareng JMSI Riau, Disorot Kontribusi dalam Pemilu dan Fokus Pembangunan Pelalawan
Jumat 03 Mei 2024, 18:03 WIB
Dugaan Pencemaran Nama Baik Profesi, PJS Resmi Adukan Rum Pagau ke Polda Gorontalo
Jumat 03 Mei 2024, 15:11 WIB
PT BRKS Jalin Kerjasama dengan Dinas PMD Bengkalis Terkait Pelaksanaan Siskeudes-Link
Jumat 03 Mei 2024, 14:48 WIB
UIR Masuk Dalam 10 Kampus Islam Terbaik Versi Edurank, Wakil Rektor Bidang Akademik : UIR Akan Terus Tingkatkan Mutu Kampus
Jumat 03 Mei 2024, 11:17 WIB
Hari ini Gebyar BBI BBWI dan Carnival Lancang Kuning Mulai Digelar di Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 11:09 WIB
Sah! KPU Pekanbaru Tetapkan 50 Calon Anggota DPRD Terpilih Hasil Pemilu 2024, Berikut Nama-namanya
Jumat 03 Mei 2024, 11:00 WIB
Luar Biasa! Maruarar Sirait Pendukung Jokowi: 10 Tahun Tak Jadi Menteri Tetap Loyalis Sejati
Jumat 03 Mei 2024, 10:55 WIB
Dibalik Mundurnya Tutuka Dirjen Migas yang Diduga Tak Tahan dengan Kuatnya Tekanan Kiri -kanan
Jumat 03 Mei 2024, 10:51 WIB
Menjadikan Riau Lebih Baik Bersama Edy Natar Nasution
Kamis 02 Mei 2024, 14:24 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Serahkan Berkas Pendaftaran ke PDI-P: Menyambut Visi Misi untuk Masa Depan yang Lebih Baik