Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh   ●   
  • Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan   ●   
  • 3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang   ●   
  • Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan   ●   
  • Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara   ●   
Petani Sawit Plasma Kian Memprihatinkan
Kamis 06 September 2018, 15:30 WIB
Petani Sawit Plasma Kian Memprihatinkan
Berazamcom - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengaku prihatin atas nasib petani kelapa sawit dalam skala nasional. Dalam rapat dengar pendapat DPD RI dengan jajaran direksi dan manajer PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII  Palembang, Rabu (5/9/2018), terungkap bahwa harga kelapa sawit produksi petani ternyata sangat ditentukan oleh mekanisme pasar bebas yang bergantung pada permintaan dan penyaluran (over supply), kualitas Tandan Buah Segar (TBS), dan harga jual ekspor crude palm oil (CPO). Menurut Wakil Ketua DPD RI, Darmayanti Lubis, jika mekanisme pasar bebas ini yang terjadi, kondisi petani kelapa sawit plasma pasti akan sangat memprihatinkan secara nasional.  Dengan mekanisme over supply saja, menurut Darmayanti, petani sawit tentu akan berada dalam posisi lemah karena harga kelapa sawit pasti jatuh ketika musim panen tiba. Apalagi kini pabrik crude palm oil (CPO) milik swasta yang tidak punya kebun banyak berdiri di sekitar kebun kelapa sawit yang dibina oleh PTPN 7 sehingga mereka bisa menetapkan harga sekehendaknya.  "Sebagai unsur pimpinan dewan perwakilan daerah, kami akan membantu mencari solusi atas permasalahan petani sawit ini dengan pemerintah pusat. Kami tidak bisa berdiam diri melihat nasib petani seperti ini," tegas Darmayanti.  Senator dari daerah pemilihan Sumatera Utara itu menilai pemerintah pusat tidak bisa main-main lagi dengan nasib rakyat kecil. Semua kementerian yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan dan problem kepala sawit harus turun tangan dalam mengatur regulasi perdagangan CPO baik di dalam maupun di luar negeri.  "Tanpa partisipasi pemerintah dalam mengatur regulasi perdagangan, posisi petani kepala sawit akan selamanya terpinggirkan. Bertahun-tahun mereka lelah menanam, setelah produksi mereka panen harga dijatuhkan," terangnya. Sebagai langkah awal, pimpinan DPD RI berencana menggelar seminar nasional di Jakarta tentang kelapa sawit dengan PTPN VII Palembang. Seluruh stakeholder yang berhubungan dengan produksi dan ekspor kelapa sawit akan dipanggil untuk duduk bersama membahas persoalan nasional ini.   Sejumlah narasumber yang berkepentingan dengan masalah ini akan diundang, mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, PTPN, para pengamat CPO, lembaga swadaya masyarakat, juga para akademisi.  Menurut Darmayanti, sejumlah tema akan dibahas dalam seminar nasional ini, terutama yang sangat krusial dan dalam jangka pendek butuh jalan keluar. Misalnya masalah replanting kebun plasma yang sampai saat ini masih menemukan banyak kendala di lapangan. "Para petani sawit ternyata tak bisa bergerak leluasa karena sertifikat perkebunan mereka banyak yang digadaikan kepada pihak ketiga. Bagaimana mereka mau berproduksi?"kritik dia. Pada kesempatan itu, Darmayanti memberikan apresiasi yang tinggi atas keberadaan dan kiprah Badan Penyandang Dana Sawit (BPDS)  yang selama ini membiayai petani untuk melakukan replanting perkebunan kepala sawit. Tapi, kata doktor bidang enginering dari Leeds University Inggris tersebut, dana Rp 25 juta untuk setiap petani sawit yang selama ini disalurkan BPDS sangat jauh dari mencukupi.  "Petani tentu butuh bantuan pihak lain, misalnya dari Pengelolaan Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL, atau dari pihak lain entah apa," ujar Darmayanti.*bazm3 Sumber : rmol.co



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top