Pelaku Budi Daya Ikan Di Kuansing Meningkat
Emmerson : Masyarakat Miskin Perlu Bantuan
Jumat 07 September 2018, 07:46 WIB
ist
Kuansing, berazamcom - Perkembangan sumber ekonomi melalui sektor perikanan di Kabupaten Kuantan Singingi terus melihatkan peningkatan secara signifikan. Ini terlihat menggeliatnya masyarakat mengembangkan budidaya ikan.
Dari data Dinas Perikanan Kuansing, jumlah luas kolam yang semula 50 hektar, pada tahun 2018 sudah mencapai 260 hektar. "Itu data yang kami miliki peningkatan usaha budidaya ikan oleh masyarakat," ujar Kepala Dinas Perikanan Ir. Emmerson kepada awak media yang tergabung dalam Forum Lintas Media Kuantan Singingi, dalam coffee morning, Kamis pagi ( 6/8/2018 ) di Telukkuantan.
Dengan tingginya peluang bisnis budidaya ikan di Kabupaten Kuansing, Emmerson menghawatirkan peluang perikanan ini di ambil pihak lain ( investor luar ) yang memiliki modal besar. Melakukan pembelian lahan-lahan potensial masyarakat yang kurang mampu untuk di jadikan kolam pembudidayaan ikan.
Sementara dari sisi peredaran uang sangat menjanjikan. Menurutnya, saat ini volume peredaran kebutuhan ikan di Kuansing mencapai 10 ribu ton pertahun. "Jika harga jual ikan petani kalikan harga Rp.20.000,- per kilo gram, tentu lebih kurang Rp.200 miliyar pertahunnya. Ini kan sangat menjanjikan,"ujar Emmerson.
Guna mengantisipasi hal tersebut pemerintah harus memberikan prioritas kepada bidang perikanan ini. Misalnya saja dengan memberikan bantuan pembuatan Kolam Ikan dan pengadaan bibit serta pakan untuk satu periode kepada masyarakat yang kurang mampu yang memiliki lahan yang layak untuk budidaya ikan.
Sebagai referensi Emmerson menambahkan, kebutuhan masyarakat Kuansing yang mengkonsumsi ikan sebesar 10 ribu ton pertahun, sementara produksi petani ikan Kuansing baru 3600 ton pertahun. Tentu dengan tingginya permintaan ikan maka masih besar peluang penawaran produksi ikan.
Persoalan prioritas pemberian bantuan pembuatan kolam ikan kepada masyarakat kurang mampu tidak akan bisa terealisasi tanpa kerjasama pemerintah dengan lembaga Dewan Perwakilan Rakyat.*
[]Bazm - 8
Dari data Dinas Perikanan Kuansing, jumlah luas kolam yang semula 50 hektar, pada tahun 2018 sudah mencapai 260 hektar. "Itu data yang kami miliki peningkatan usaha budidaya ikan oleh masyarakat," ujar Kepala Dinas Perikanan Ir. Emmerson kepada awak media yang tergabung dalam Forum Lintas Media Kuantan Singingi, dalam coffee morning, Kamis pagi ( 6/8/2018 ) di Telukkuantan.
Dengan tingginya peluang bisnis budidaya ikan di Kabupaten Kuansing, Emmerson menghawatirkan peluang perikanan ini di ambil pihak lain ( investor luar ) yang memiliki modal besar. Melakukan pembelian lahan-lahan potensial masyarakat yang kurang mampu untuk di jadikan kolam pembudidayaan ikan.
Sementara dari sisi peredaran uang sangat menjanjikan. Menurutnya, saat ini volume peredaran kebutuhan ikan di Kuansing mencapai 10 ribu ton pertahun. "Jika harga jual ikan petani kalikan harga Rp.20.000,- per kilo gram, tentu lebih kurang Rp.200 miliyar pertahunnya. Ini kan sangat menjanjikan,"ujar Emmerson.
Guna mengantisipasi hal tersebut pemerintah harus memberikan prioritas kepada bidang perikanan ini. Misalnya saja dengan memberikan bantuan pembuatan Kolam Ikan dan pengadaan bibit serta pakan untuk satu periode kepada masyarakat yang kurang mampu yang memiliki lahan yang layak untuk budidaya ikan.
Sebagai referensi Emmerson menambahkan, kebutuhan masyarakat Kuansing yang mengkonsumsi ikan sebesar 10 ribu ton pertahun, sementara produksi petani ikan Kuansing baru 3600 ton pertahun. Tentu dengan tingginya permintaan ikan maka masih besar peluang penawaran produksi ikan.
Persoalan prioritas pemberian bantuan pembuatan kolam ikan kepada masyarakat kurang mampu tidak akan bisa terealisasi tanpa kerjasama pemerintah dengan lembaga Dewan Perwakilan Rakyat.*
[]Bazm - 8
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024