Pekanbaru, berazamcom - Munculnya wacana penolakan beberapa kerabat keluarga Kesultanan Siak Sri Indrapura atas Pelaksanaan Dzikir Kebangsaan di Siak melalui media online dan facebook, beberapa hari ini, membuat GP Ansor Riau  memberikan klarifikasi.

Melalui siaran persnya, Ketua GP PW Ansor Riau Purwaji menjelaskan bahwa agenda Kirab Satu Negeri adalah inisiasi Ketua Umum GP Anskr Pusat KH Yaqut Cholil Qoumas sebagai ikhtiar mempersatukan Bangsa Indonesia, merawat kebhinekaan dan memupuk persaudaraan kebangsaan. 

Acara Kirab Satu Negeri merupakan  agenda resmi yang melibatkan banyak pihak mulai dari Pemerintah Daerah, Polri, Ormas, OKP, dan elemen masyarakat yang beragam. 

Menurut mantan anggota DPRD Kampar ini, pelaksanaan Kirab Satu Negeri di Riau dilaksanakan sejak 21 September sampai dengan 26 September 2018. Dimulai dari Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti dan berlanjut ke Batam, Kepulauan Riau. 

Kemudian, acara puncak Kirab Satu Negeri dilaksanakan dengan bentuk kegiatan Dzikir Kebangsaan "Munajat Untuk Kedamaian Indonesia" sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah kedamaian Indonesia sekarang ini. 

Dzikir Kebangsaan, kata bacaleg DPR RI dari PKB ini,  akan diisi dengan dzikir,  doa, tahlil dan  dziarah Akbar Makam Sultan Syarif Kasim II sebagai wujud rasa hormat dan ikhtiar meneladani Kepahlawanan Sultan Syarif Kasim II kepada NKRI. 

GP Ansor dan warga NU selama ini konsisten mengamalkan tradisi ziarah Makam Sultan-Sultan di Riau, mulai dari Gunung Sahilan, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri dan Siak. " Ini adalah wujud semboyan "Dimana Bumi Dipijak disitu Langit Dijunjung"," kata Purwaji.

Terkait dengan insiden pembatalan pengajian Ustadz Abdul Somad (UAS) di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terang Purwaji, GP Ansor Riau sama sekali tidak terlibat dalam upaya yang dimaksud penghadangan, persekusi atau intimidasi terhadap UAS. 

Justru GP Ansor Riau secara pro aktif terlibat dalam pengawalan UAS di berbagai kegiatan dakwahnya di Riau. "Apa yang terjadi di Jawa Tengah, menurut GP Ansor Riau karena adanya kesalahpahaman dan dugaan- dugaan yang menurut kami hanya bisa diselesaikan dengan Tabayun dan Berbicara satu sama lain. Dan permohonan saya agar dapat berbicara dengan UAS sudah saya sampaikan dan masih menunggu kesediaan Beliau.

Saya selaku Ketua GP Ansor Riau menegaskan bahwa berita-berita soal GP Ansor Banser membubarkan pengajian adalah fitnah dan hoax sebab Ansor Banser selama ini dibentuk untuk menjadi penolong dakwah agama Islam," jelas pria murah senyum ini.

Purwaji juga meminta kepada semua pihak agar dapat menahan diri dan memberi kesempatan dialog. "Supaya kita sesama anak bangsa tidak berpecah belah," ucapnya.*bazm3