Senin, 29 April 2024

Breaking News

  • Bang HT, Calon Bupati Pelalawan 2024: Memasuki Arena Pilkada dengan Semangat Tinggi   ●   
  • NasDem Akan Tentukan Kader Internal Terbaik untuk Pilkada Serentak Riau   ●   
  • Gelar Nobar dengan OPD Pemprov Riau, Pj Gubri Optimis Timnas Indonesia Vs Uzbekistan Menang 2:0   ●   
  • Pj Gubri Ingatkan Pejabat Administator Pemprov Riau Terus Belajar   ●   
  • BPBD Pekanbaru: Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Hingga Akhir Bulan Ini   ●   
Rupiah Nyaris Rp15.300, BI: Tetap di Batas Fundamental
Rabu 10 Oktober 2018, 09:43 WIB
Bank Indonesia menilai pergerakan rupiah tetap berada di batas fundamental, meski nyaris menembus Rp15.300 per dolar AS dalam beberapa hari terakhir ini.
Jakarta, berazamcom -- Bank Indonesia (BI) menilai pergerakan nilai tukar rupiah tetap berada di batas fundamental, meski nyaris menembus Rp15.300 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir ini.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan kurs rupiah memang bergerak sangat dinamis dalam beberapa waktu terakhir, namun pergerakan ini sejatinya karena mekanisme pasar.

"Nilai tukar rupiah saat ini relatif. Itu tetap dalam batas fundamental kami," ucap Dody di sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank) di Nusa Dua, Bali, dikutip Rabu (10/10).

Berdasarkan perdagangan pasar spot, rupiah berada di posisi Rp15.238 per dolar AS. Sementara kurs referensi BI, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di Rp15.233 per dolar AS.

Meski pergerakan rupiah terjadi karena mekanisme pasar, Dody bilang, bank sentral nasional akan tetap berusaha menstabilkan pergerakan nilai tukar rupiah. Tujuannya, agar volatilitas rupiah terjaga.

"Kami terus lakukan secara kombinasi dengan optimalisasi cadangan devisa dan gradual depreciation," katanya.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pergerakan rupiah kemarin terjadi karena sentimen dari perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

IMF mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dari 5,3 persen pada April 2018 menjadi 5,1 persen pada Oktober 2018.

Koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dilakukan karena ada dampak dari pengetatan kebijakan moneter, perkembangan harga minyak dunia, dan ketidakpastian hubungan perdagangan.

"Ini bisa menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai negara emerging market. Padahal, rupiah membutuhkan katalis positif," pungkasnya.*

[]bazm-13
sumber: cnnindonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top