Alhamdulillah, Tim Kemanusiaan FPR, APSI dan KPJ Lolos Dari Jebakan Pasang Laut di Donggala
Selasa 06 November 2018, 17:15 WIB
Tim kemanusiaan FPR, APSI Riau serta pengamen jalanan yang lolos dari jebakan pasang air laut di Donggala
Donggala, Berazam-Tim Bakti Kemanusiaan Forum Pemred Riau (FPR), Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Riau dan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Pekanbaru nyaris terjebak kenaikan air laut yang sedang pasang pada sore hari, Selasa (6/11/2018).
"Nyaris saja kami terjebak fenomena air pasang laut di pesisir barat Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Lende Induk, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala," kata Ketua Dewan Kehormatan FPR, Tun Akhyar.
Sebelumnya, tim bakti kemanusiaan sengaja menuju ke sejumlah desa di Donggala yang terkena dampak terparah saat gempa dan tsunami terjadi.
Tim yang berangkat ke lokasi dampak gempa terparah itu, selain Tun Akhyar ada juga Ketua APSI Riau Asep Ruhiat, Ketua KPJ Pekanbaru, Budi dan seorang rekannya, bahkan turut seorang penyanyi Band Debu, Muhammad Saleem.
Jarak tempuh dari Kota Palu menuju Desa Lende Induk kata Tun sekitar 95 kilometer dan bisa ditempuh lewat jalan darat yang memakan waktu sekitar 3 jam.
Setibanya di tiga desa berdekatan, yakni Desa Lende Induk, Lende Tovea dan Desa Lompea, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, tim langsung membagikan bantuan berupa uang tunai ke para korban bencana alam tersebut.
Bahkan KPJ Pekanbaru bersama Saleem sempat menghibur warga di desa tersebut dengan bernyanyi ria menggunakan alat musik seadanya, berjoget bersama untuk membangkitkan semangat hidup warga setempat.
"Tapi begitu pulang tadi, sekitar pukul 4 sore lewat, ternyata air laut mulai pasang dan bahkan ban mobil sempat terendam air laut," kata Tun.
Warga sekitar katanya sempat mengingatkan tim untuk balik ke Palu lebih cepat karena ada fenomena pasang laut yang bisa merendam sebagian besar desa.
"Dapat cerita dari warga, bahwa setiap sore saat air laut pasang sekitar jam 5, air naik hingga merendam tiga desa yang kami kunjungi ini," kata dia.
Tiga desa yang dimaksud adalah Desa Lende Induk, Lende Tovea dan Desa Lompea, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, berjarak sekitar 95 kilometer dari Kota Palu,
di kawasan Pantai Barat Sulteng.
"Tapi kami bersyukur, akhirnya bisa tidak terkena fenomena ini," kata Asep Ruhiat menambahkan.
Asep menjelaskan, bahwa tiga desa tersebut memang mengalami kondisi buruk setelah diguncang gempa dan digulung tsunami, selain bangunan banyak yang hancur, warga juga tidak bisa lagi tinggal di wilayah ini karena kondisi tekstur tanah yang amblas.
"Jadi kalau air laut pasang setiap sore sekitar pukul 17.00, sebagian besar desa-desa ini teremdam, karena permukaanya sudah berada di bawah laut," demikian Asep.*
bazm2/rls
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita