Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh   ●   
  • Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan   ●   
  • 3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang   ●   
  • Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan   ●   
  • Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara   ●   
Operasi Diperpanjang 3 Hari, Basarnas Fokus cari Korban Lion Air
Rabu 07 November 2018, 14:40 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Jakarta, berazamcom - Badan SAR Nasional (Basarnas) memperpanjang waktu operasi gabungan terkait jatuhnya Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Jawa Barat. Tim SAR akan fokus pada pencarian jasad korban dalam tiga hari perpanjangan operasi pencarian.

"Yang utama adalah korban kalau kemungkinan masih ada, bisa ditemukan, diperpanjang lagi. Jadi kalau korban besok tidak dapat kita tunggu sehari lagi, kalau tidak ada ya kita tutup. Jadi kalau sudah ada yang tidak dicari ya kita selesai di situ," ujar Kabasarnas Marsekal Madya M.Syaugi, di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).

Syaugi mengatakan perpanjangan waktu tiga hari hanya dilakukan Basarnas. Sebab temuan body part korban semakin sedikit.

"Sekarang (korban) masih ada lagi di laut belum tahu jumlahnya berapa, mengingat tren penemuan korban ini semakin menurun. Saya ingatkan lagi operasi perpanjangan ini khusus untuk Basarnas," ucapnya.

Meski unsur operasi SAR berkurang, Syaugi memastikan pencarian tetap dilakukan optimal.

"Kalau operasi tetap sama karena kita lokasi areanya sudah tahu, di radius 250 meter. Jadi kita di situ hanya Basarnas, kita memiliki peralatan juga, memiliki tim penyelam juga, jadi tidak masalah karena kita sudah tahu lokasi, dan sudah semakin sedikit yang bisa kita temukan sehingga kita tidak ada kesulitan lagi," tuturnya.

Sedangkan pencarian cockpit voice recorder (CVR) black box, ditegaskan Syaugi menjadi ranah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Basarnas tetap membantu pencarian bila diminta.

"Jadi alat-alat itu adalah punyanya KNKT dan BPPT bukan di Basarnas. Kita dalam rangka pencarian CVR mendukung (dengan) penyelam-penyelam. Jadi bukan Tim Basarnas tugasnya mencari CVR itu, tidak," katanya.

"Jadi polanya seperti itu, utama kita mencari korban, kalau itu sudah tidak ada lagi ya kita tutup. Tapi untuk CVR itu kewenangan KNKT dan BPPT, mereka memang meminta bantuan tim penyelam, dan kami dukung," ujar Syaugi.*

[]bazm-13
sumber: detik.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top