Pembangunan di Papua Tetap Jalan dengan Pengawalan TNI-Polri
Rabu 05 Desember 2018, 12:33 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.
Jakarta, berazamcom -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, pembangunan jalur Trans-Papua akan tetap dilanjutkan pasca insiden penembakan 31 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua. Ia menegaskan, pembangunan akan dikawal ketat oleh prajurit TNI/Polri.
"Pembangunan harus tetap berjalan, untuk itu perusahaan atau BUMN yang sedang bekerja, perlu pengawalan TNI/Polri agar pembangunan tetep berjalan dengan baik," ujar Moeldoko di kantor KSP, Jakarta, Rabu (5/12).
Sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans-Papua sebelumnya tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Para pekerja itu diserang ketika membangun jembatan di dua titik, yakni Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Moeldoko mengatakan, pembangunan jalur Trans-Papua merupakan salah satu upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk meratakan pembangunan di tiap daerah. Terlebih Nduga termasuk daerah yang cukup tertinggal, terisolasi, dan relatif tidak aman. Oleh karena itu, pembangunan jalan ini harus tetap berjalan sekali pun ada gangguan.
"Ini kebutuhan besar masyarakat Papua, bukan sekelompok kecil orang-orang bersenjata itu," katanya.
Mantan Panglima TNI ini menilai, insiden penembakan itu bukan lagi dilakukan KKB melainkan gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurut Moeldoko, penembakan itu melebihi tindakan kriminal.
"Peristiwa di Nduga itu kebiadaban, kami mengutuk peristiwa itu. Ini bukan sekadar dilakukan KKB, tapi boleh saya katakan, ini sebuah gerakan OPM," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya telah menerjunkan sekitar 150 prajurit TNI/Polri demi mengembalikan kondisi keamanan pasca insiden penembakan tersebut. Ia meminta agar prajurit TNI/Polri tidak terprovokasi dan tetap bekerja secara profesional.
"Tidak boleh terpancing. Harus tunjukkan prajurit-prajurit atau Bhayangkari yang beradab untuk menjaga itu sebaik-baiknya," tutur Moeldoko.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR di jalur Trans Papua, disebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik masyarakat yang berada di Wamena sampai Merauke.
Dalam kurun waktu 2016 hingga 2019, Kementerian PUPR telah memprogramkan pembangunan 35 jembatan pada ruas Wamena - Habema - Mugi - Kenyam - Batas Batu - Mumugu untuk melengkapi prasarana jalan yang telah tersambung seluruhnya.
"Pembangunan harus tetap berjalan, untuk itu perusahaan atau BUMN yang sedang bekerja, perlu pengawalan TNI/Polri agar pembangunan tetep berjalan dengan baik," ujar Moeldoko di kantor KSP, Jakarta, Rabu (5/12).
Sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans-Papua sebelumnya tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Para pekerja itu diserang ketika membangun jembatan di dua titik, yakni Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Moeldoko mengatakan, pembangunan jalur Trans-Papua merupakan salah satu upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk meratakan pembangunan di tiap daerah. Terlebih Nduga termasuk daerah yang cukup tertinggal, terisolasi, dan relatif tidak aman. Oleh karena itu, pembangunan jalan ini harus tetap berjalan sekali pun ada gangguan.
"Ini kebutuhan besar masyarakat Papua, bukan sekelompok kecil orang-orang bersenjata itu," katanya.
Mantan Panglima TNI ini menilai, insiden penembakan itu bukan lagi dilakukan KKB melainkan gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurut Moeldoko, penembakan itu melebihi tindakan kriminal.
"Peristiwa di Nduga itu kebiadaban, kami mengutuk peristiwa itu. Ini bukan sekadar dilakukan KKB, tapi boleh saya katakan, ini sebuah gerakan OPM," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya telah menerjunkan sekitar 150 prajurit TNI/Polri demi mengembalikan kondisi keamanan pasca insiden penembakan tersebut. Ia meminta agar prajurit TNI/Polri tidak terprovokasi dan tetap bekerja secara profesional.
"Tidak boleh terpancing. Harus tunjukkan prajurit-prajurit atau Bhayangkari yang beradab untuk menjaga itu sebaik-baiknya," tutur Moeldoko.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR di jalur Trans Papua, disebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik masyarakat yang berada di Wamena sampai Merauke.
Dalam kurun waktu 2016 hingga 2019, Kementerian PUPR telah memprogramkan pembangunan 35 jembatan pada ruas Wamena - Habema - Mugi - Kenyam - Batas Batu - Mumugu untuk melengkapi prasarana jalan yang telah tersambung seluruhnya.
Namun, pasca insiden penembakan itu, Kementerian PUPR dan PT Istaka Karya sepakat menghentikan sementara pengerjaan jembatan tersebut dan akan menunggu rekomendasi dari kepolisian setempat. *
[]bazm-13
sumber:cnnindonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 23:35 WIB
Silaturahmi dengan Masyarakat Lorong Pisang, Nazaruddin Nasir : Saya Maju karena Ingin Melihat Kampung Kita Maju
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya