Kabar Telur Palsu Hebohkan Warga Sumba, Kuning Telurnya Mencurigakan
Senin 31 Desember 2018, 07:56 WIB
Diduga telur palsu beredar di Sumba NTT
SUMBA, berazamcom - Menjelang pergantian tahun, warga Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT resah seiring bergulirnya informasi tentang telur ayam palsu.
Alex Behi, salah satu warga yang resah dengan hal ini. Pasalnya, warga Pada Dita, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, menemukan telur ayam yang diduga merupakan telur ayam rekondisi dan bahkan disebutnya palsu.
“Sudah saya temui sejak jelang Natal lalu, ini bisa saya kasih tunjuk buktinya, telur ayamnya tidak berbau layaknya telur ayam biasanya. Selain itu kuning telurnya menggumpal, dan sulit untuk disatukan dengan putih telurnya,” jelas Alex yang ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Kabar telur ayam palsu tersebut membuat warga resah. Pasalnya, telur jadi komoditi penting untuk keperluan perayaan Tahun Baru. Alex pun mengaku, membeli telur ayam untuk dijual kembali ke warga sekitar.
“Awalnya banyak yang datang beli, lalu kemudian ada yang datang komplain dan meminta telur diganti karena disebutnya rusak. Namun lama-lama tidak lagi ada yang komplain dan juga membeli. Saat saya mau gunakan telurnya untuk makan dan juga buat kue bersama keluarga, barulah saya lihat sendiri kondisi telur yang mencurigakan ini,” urainya.
Lebih jauh karena kekhawatirannya, Alex menginformasikan hal itu kepada keluarga bersarnya agar mewaspadai dan meneliti lebih jauh telur ayam yang hendak dikonsumsi.
“Aparat juga sudah ada yang datang melihat sampel telur ayam ini. Kami berharap segera ditindaklanjuti, agar telur ayam yang jujur saya duga sebagai telur palsu atau rekondisi ini segera jelas duduk persoalannya, dan tidak meresahkan, karena kalau sampai betul, kelewatan juga orang yang menjualnya dan memanfaatkan kebutuhan warga akan telur yang lagi tinggi-tingginya ini,” jelasnya.
Alex Behi, salah satu warga yang resah dengan hal ini. Pasalnya, warga Pada Dita, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, menemukan telur ayam yang diduga merupakan telur ayam rekondisi dan bahkan disebutnya palsu.
“Sudah saya temui sejak jelang Natal lalu, ini bisa saya kasih tunjuk buktinya, telur ayamnya tidak berbau layaknya telur ayam biasanya. Selain itu kuning telurnya menggumpal, dan sulit untuk disatukan dengan putih telurnya,” jelas Alex yang ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Kabar telur ayam palsu tersebut membuat warga resah. Pasalnya, telur jadi komoditi penting untuk keperluan perayaan Tahun Baru. Alex pun mengaku, membeli telur ayam untuk dijual kembali ke warga sekitar.
“Awalnya banyak yang datang beli, lalu kemudian ada yang datang komplain dan meminta telur diganti karena disebutnya rusak. Namun lama-lama tidak lagi ada yang komplain dan juga membeli. Saat saya mau gunakan telurnya untuk makan dan juga buat kue bersama keluarga, barulah saya lihat sendiri kondisi telur yang mencurigakan ini,” urainya.
Lebih jauh karena kekhawatirannya, Alex menginformasikan hal itu kepada keluarga bersarnya agar mewaspadai dan meneliti lebih jauh telur ayam yang hendak dikonsumsi.
“Aparat juga sudah ada yang datang melihat sampel telur ayam ini. Kami berharap segera ditindaklanjuti, agar telur ayam yang jujur saya duga sebagai telur palsu atau rekondisi ini segera jelas duduk persoalannya, dan tidak meresahkan, karena kalau sampai betul, kelewatan juga orang yang menjualnya dan memanfaatkan kebutuhan warga akan telur yang lagi tinggi-tingginya ini,” jelasnya.
Harapan senada juga dikemukakan oleh Jublina Come, salah seorang warga yang juga resah dengan kabar itu. “Bagaimana sudah kelanjutan proses penanganan telur palsu itu? Biar kami warga tidak resah terus. Kasihan kami ibu rumah tangga, dan punya anak yang suka makan telur ayam, jadi was-was,” ungkapnya. *
[]bazm-13
sumber:okezone.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Senin 19 Agustus 2024
Pilkada Serentak, Momentum Mahasiswa Laksanakan Tugas Sebagai Agen Perubahan
Kamis 25 Juli 2024
Sukses, Seminar Antarabangsa ke-12 “EHMAP” Kerjasama Unri-UKM Malaysia Bahas 60 Paper
Selasa 23 Juli 2024
Tekor Berkepanjangan, Majalah GATRA Akhirnya Tutup !
Selasa 23 Juli 2024
FKPRM dan PPMR Keluarkan Pernyataan Sikap, Tolak Pembalonan Nasir
Berita Terkini
Kamis 31 Oktober 2024, 20:45 WIB
Kampanye Dialogis di Limbungan, Bibra Janji Rumbai Jadi Fokus Utama Jika P4TEN Terpilih
Kamis 31 Oktober 2024, 17:19 WIB
Tunggakan Pinjaman Warga Rp700 Juta, Usaha UED-SP BUMDes Bumi Jaya Tutup Sementara
Kamis 31 Oktober 2024, 11:58 WIB
UMP Riau 2025 Segera Diumumkan, Pekerja dan Pengusaha Perlu Tahu Ini
Kamis 31 Oktober 2024, 06:19 WIB
AKD DPRD Inhu Terbentuk dan Siap Bekerja, Banmus Segera Jadwalkan Sidang RAPBD 2025
Rabu 30 Oktober 2024, 20:21 WIB
Dengan Kolaborasi Wujudkan Desa Petaling Jaya Berdaya dan Berpotensi
Rabu 30 Oktober 2024, 19:19 WIB
Kampanye Dialogis di Senapelan: P4TEN Janji Kebijakan Tanpa Intervensi Hukum
Rabu 30 Oktober 2024, 14:28 WIB
Diduga PT SBP Serobot Lahan di Sungai Raya, Pemda Inhu Turun Tangan Cegah Konflik
Rabu 30 Oktober 2024, 14:26 WIB
Penguatan Ekonomi dan Sosial, Kades Beligan Komitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Rabu 30 Oktober 2024, 14:22 WIB
Buku Merudal Politik Nasional dari Riau Karya Yanto Budiman Resmi Diluncurkan untuk Publik
Rabu 30 Oktober 2024, 10:28 WIB
Wakil Ketua DPRD Riau Parisman Ihwan Hadiri Rakerwil LDII Provinsi Riau