Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
  • UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia   ●   
  • Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya   ●   
  • Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka   ●   
Rupiah Kembali Tersungkur, Dekati Rp14.100 per Dolar AS
Selasa 12 Februari 2019, 09:43 WIB
Rupiah kembali tersungkur pada posisi Rp14.075 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini. Rupiah melemah 0,25 persen dibanding kemarin.
Jakarta, berazamcom -- Nilai tukar rupiah tercatat pada posisi Rp14.075 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Selasa (12/2) pagi. Dengan kata lain, rupiah melemah 0,25 persen dibandingkan penutupan pada Senin (11/2), yakni Rp14.040 per dolar AS.

Hari ini, rupiah melemah beserta mata uang Asia lainnya, seperti baht Thailand yang melemah 0,04 persen, won Korea Selatan yang melemah 0,07 persen, yen Jepang melemah 0,12 persen, dan ringgit Malaysia yang melemah 0,13 persen.

Sementara itu, dolar Hong Kong dan dolar Singapura tercatat tak bergeming terhadap dolar AS pada pagi hari ini.Kondisi berbeda ditunjukkan oleh mata uang negara maju.

Poundsterling Inggris, misalnya, malah tercatat menguat 0,06 persen. Sementara, dolar Australia menguat 0,05 persen. Sedangkan, euro tak menunjukkan perubahan dibanding posisi kemarin.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan potensi pelemahan rupiah hari ini masih bisa terjadi karena pasar masih menunggu negosiasi dagang antara AS dengan China. Kemudian, isu perlambatan ekonomi global pada 2019 juga membuat rupiah hari ini mengalami koreksi.  "Masih ada potensi melemah ke tingkat resistance dan support di kisaran Rp14.000, yakni di rentang Rp14.080 hingga Rp14.030 per dolar AS," jelas Ariston kepada wartawan, Selasa (12/2).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan ada kewajaran rupiah melemah karena didukung sentimen eksternal dan juga domestik. Untuk sentimen luar negeri, saat ini pelaku pasar masih menunggu negosiasi perang dagang dengan AS, utamanya masalah hak intelektual perusahaan AS agar tidak terkena pengenaan tarif dari China.

Kemudian, sentimen juga datang dari Uni Eropa yang merevisi target pertumbuhan ekonomi dari 1,9 persen ke 1,3 persen, seiring proyeksi International Monetary Fund (IMF) sebelumnya juga telah merevisi pertumbuhan ekonomi global dari 3,7 persen ke 3,5 persen di tahun ini.

Terakhir, rupiah juga masih dipengaruhi sentimen dalam negeri utamanya defisit neraca pembayaran sebesar US$7,13 miliar sepanjang 2018 dan defisit transaksi berjalan yang mencapai 3,57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV 2018.

"Jadi kurang lebih faktornya masih akan sama seperti kemarin. Mungkin rentang di minggu ini bisa di antara Rp14.070 hingga Rp14.130 per dolar AS," tandas dia.*

[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top