Tak Mau Ketinggalan, Kemenag Kukar Diseminasi Program PINTAR Tanoto Foundation
Rabu 27 Februari 2019, 06:45 WIB
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berazamcom - Rupanya model pelatihan pembelajaran aktif yang dikenalkan oleh Tanoto Foundatation lewat program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) menarik banyak pihak untuk mengadopsinya. Kalau Bulan Januari Kemarin, Kemenag Balikpapan melatih 289 guru Madrasah Ibtidayiah, kini giliran Kemenag Kutai Kartanegara, bersama Tanoto Foundation, melatih 125 guru MI dan MTs.
Pelatihan yang dilaksanakan di Kecamatan Samboja ini merupakan pelatihan gelombang pertama. Pelatihan gelombang kedua akan dilaksanakan di Kecamatan Loa Janan awal bulan Maret dengan jumlah peserta yang juga hampir sama.
Saat membuka pelatihan, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kutai Kartanegara, Ihsanul Karim menegaskan bahwa tujuan mengadopsi pelatihan ini adalah agar para guru di madrasah menjadi guru yang professional. Mengutip perkataan Nabi Muhammad SAW anak-anak itu bagaikan kupu-kupu, ia berharap guru bisa mengelola dan menangani kelas dengan baik. “Kupu-kupu itu, bagaikan anak-anak, pindah-pindah terbang dan hinggap semaunya. Oleh karena itu, guru harus sabar, karena Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang sabar,” ujarnya di depan peserta yang memadati gedung Yayasan As Adiah, Samboja, Kutai Kartanegara, 26 Febrauri 2019.
Banyak diantara peserta adalah guru agama Islam. Mereka juga dikenalkan unsur-unsur pembelajaran aktif yaitu MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi). “Guru agama juga sudah harus banyak berubah cara mengajarnya, tidak hanya model ceramah. Karena metode ceramah terbukti kurang efektif membuat anak menyerap pelajaran,”ujar Ponidi, salah seorang fasilitator daerah proram PINTAR Tanoto Foundation dari Kukar.
Menurut Agus Prihantoro, Spesialis Pembelajaran Sekolah Menengah Program PINTAR Tanoto Foundation, model pengajaran pembelajaran aktif perlu disebarkan ke seluruh guru di Kaltim. “Agar kebiasaan siswa yang cuma mendengar apa saja secara pasif oleh guru dihilangkan. Siswa harus dilibatkan dalam diskusi, presentasi dan memecahkan masalah bersama-sama agar potensinya bisa lebih banyak berkembang dan bisa lebih memiliki ketrampilan abad 21,” ujarnya.
Ia berharap dengan pelatihan ini, siswa-siswa nanti akan lebih banyak terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan penalaran tingkat tinggi, yaitu menganalisis, melakukan sintesa, mengevaluasi dan mengkreasi. “Mereka harus sering melakukan sesuatu secara nyata sambil mempelajari terhadap apa yang dilakukan. Oleh karena itu, tugas yang diberikan guru terhadap siswa juga harus lebih sesuai konteks kehidupan nyata,” tutupnya.
Pelatihan akan berlangsung selama tiga hari. Para peserta akan terlibat langsung menyusun rencana pembelajaran yang mengaktifkan siswa, melakukan simulasi dan praktik langsung mengajar menerapkan unsur pembelajaran aktif di sekolah yang ditunjuk. Mereka juga akan dikenalkan strategi meningkatkan minat baca siswa. (rilis)
Pelatihan yang dilaksanakan di Kecamatan Samboja ini merupakan pelatihan gelombang pertama. Pelatihan gelombang kedua akan dilaksanakan di Kecamatan Loa Janan awal bulan Maret dengan jumlah peserta yang juga hampir sama.
Saat membuka pelatihan, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kutai Kartanegara, Ihsanul Karim menegaskan bahwa tujuan mengadopsi pelatihan ini adalah agar para guru di madrasah menjadi guru yang professional. Mengutip perkataan Nabi Muhammad SAW anak-anak itu bagaikan kupu-kupu, ia berharap guru bisa mengelola dan menangani kelas dengan baik. “Kupu-kupu itu, bagaikan anak-anak, pindah-pindah terbang dan hinggap semaunya. Oleh karena itu, guru harus sabar, karena Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang sabar,” ujarnya di depan peserta yang memadati gedung Yayasan As Adiah, Samboja, Kutai Kartanegara, 26 Febrauri 2019.
Banyak diantara peserta adalah guru agama Islam. Mereka juga dikenalkan unsur-unsur pembelajaran aktif yaitu MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi). “Guru agama juga sudah harus banyak berubah cara mengajarnya, tidak hanya model ceramah. Karena metode ceramah terbukti kurang efektif membuat anak menyerap pelajaran,”ujar Ponidi, salah seorang fasilitator daerah proram PINTAR Tanoto Foundation dari Kukar.
Menurut Agus Prihantoro, Spesialis Pembelajaran Sekolah Menengah Program PINTAR Tanoto Foundation, model pengajaran pembelajaran aktif perlu disebarkan ke seluruh guru di Kaltim. “Agar kebiasaan siswa yang cuma mendengar apa saja secara pasif oleh guru dihilangkan. Siswa harus dilibatkan dalam diskusi, presentasi dan memecahkan masalah bersama-sama agar potensinya bisa lebih banyak berkembang dan bisa lebih memiliki ketrampilan abad 21,” ujarnya.
Ia berharap dengan pelatihan ini, siswa-siswa nanti akan lebih banyak terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan penalaran tingkat tinggi, yaitu menganalisis, melakukan sintesa, mengevaluasi dan mengkreasi. “Mereka harus sering melakukan sesuatu secara nyata sambil mempelajari terhadap apa yang dilakukan. Oleh karena itu, tugas yang diberikan guru terhadap siswa juga harus lebih sesuai konteks kehidupan nyata,” tutupnya.
Pelatihan akan berlangsung selama tiga hari. Para peserta akan terlibat langsung menyusun rencana pembelajaran yang mengaktifkan siswa, melakukan simulasi dan praktik langsung mengajar menerapkan unsur pembelajaran aktif di sekolah yang ditunjuk. Mereka juga akan dikenalkan strategi meningkatkan minat baca siswa. (rilis)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Minggu 28 April 2024, 20:59 WIB
Klaim Amerika Serikat: Temukan Bukti China Intervensi Pilpres 2024?
Minggu 28 April 2024, 11:05 WIB
APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau
Minggu 28 April 2024, 08:10 WIB
Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai
Jumat 26 April 2024, 21:04 WIB
CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction
Jumat 26 April 2024, 20:51 WIB
Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol
Jumat 26 April 2024, 18:14 WIB
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
Jumat 26 April 2024, 18:08 WIB
Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia
Jumat 26 April 2024, 18:02 WIB
Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024
Jumat 26 April 2024, 10:59 WIB
Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI
Kamis 25 April 2024, 15:40 WIB
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI